Peningkatan aktivitas antropogenik (pencemaran dari sumber bukan alami, ex.asap kndaraan) menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan perairan.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa aktivitas antropogenik telah meningkatkan konsentrasi tembaga (Cu) dalam lingkungan perairan secara periodik. Tembaga merupakan mikro mineral yang *dibutuhkan* dalam tubuh organisme karena memiliki peran *penting* dalam sejumlah proses enzimatik seperti cytochrome oxidase, superoxide dismutase, lysyl oxidase, dopamine hydroxylase dan tyrosinase.
Tembaga juga memiliki potensi memberikan efek *negatif* bila masuk ke dalam tubuh organisme dalam jumlah besar atau melebihi nilai ambang batas. Ikan dapat mengakumulasi tembaga dalam organ tubuh ketika mencapai konsentrasi yang membahayakan. Tembaga dapat mengalami bio akumulasi dan menjadi *racun* bagi organisme yang dibudidayakan. Kelebihan tembaga menyebabkan gangguan pada sejumlah proses fisiologis yang meliputi terganggunya regulasi pertukaran ion di insang sehingga menurunkan penyerapan oksigen, tingginya kadar Cu dalam darah yang menyebabkan anemia hemolitik dan tingginya kebutuhan energi untuk detoksifikasi.
Sumber :
Jurnal toksisitas tembaga (cu) terhadap ikan, Oleh Sihono, dkk